Halaman

Jumat, 03 Februari 2023

Klaim penipuan terhadap grup Adani memicu pertikaian politik di India

Klaim penipuan terhadap Grup Adani memicu perselisihan politik di India

Perusahaan riset AS telah membuat tuduhan penipuan terhadap perusahaan bisnis miliarder Gautam Adani yang telah memicu pertikaian politik di India.

Fungsi parlemen di hentikan selama dua hari berturut-turut oleh para Pemimpin oposisi pada hari jumat karena mereka membuat tuntutan penyelidikan atas klaim-klaim tersebut.

Minggu lalu Perusahaan riset AS ini melakukan tuduhan perusahaan-perusahaan grup Adani karena melakukan manipulasi saham dan penipuan keuangan, yang membuat sahamnya jatuh secara tajam.

Grup ini telah membantah atas tuduhan yang dibuat oleh Perusahaan riset AS tersebut.

Pemimpin oposisi menuntut untuk melakukan penyelidikan sehingga sesi pagi di  kedua majelis parlemen India harus tertunda, Pada hari jumat.

Para pemimpin oposisi mendesak agar Komite Gabungan Parlemen atau panel yang diawasi oleh Mahkamah Agung dibentuk untuk melakukan penyelidikan terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh perusahaan tersebut dan risiko yang diterima bagi para investor India dari jatuhnya saham perusahaan Adani.

Dalam beberapa hari terakhir perusahaan-perusahaan dari grup Adani telah mengalami penurunan nilai pasar sebesar $108 milyar, setelah perusahaan investasi yang berpusat di Amerika Serikat, Hindenburg Research, telah mempublikasikan sebuah laporan yang menuduh perusahaan-perusahaan Grup Adani telah melakukan manipulasi saham yang "kurang ajar" dan kecurangan akuntansi.

Kelompok ini telah membantah tuduhan tersebut sebagai sesuatu yang jahat dan tidak benar, dan menyebutkan bahwa tuduhan tersebut sebagai sebuah "serangan terhadap India". Namun bantahan tersebut gagal untuk menghentikan kejatuhan saham milik Grup Adani.

Gautam Adani, sang pendiri perusahaan Grup Adani, telah keluar dari daftar 10 orang terkaya di dunia. Menurut daftar miliarder real-time Forbes, Gautam Adani sekarang menjadi orang terkaya ke-15 di dunia, dengan kekayaan bersih sebesar $74,7 miliar. Pada minggu lalu dia berada pada urutan ketiga.

Miliarder ini menjalankan Adani Group, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di India. Perusahaan utama miliki Tuan Adani adalah, Adani Enterprises, yang mana beroperasi di berbagai industri yang juga termasuk perdagangan komoditas, bandara, utilitas dan energi yang dapat diperbaharui.

Pada hari Kamis para anggota parlemen dari pihak oposisi juga telah mengganggu jalannya sidang parlemen, setelah permintaan mereka untuk menghentikan sidang untuk membahas masalah penuntutan Adani ditolak oleh pemerintah.

kata Mallikarjun Kharge, ketua partai oposisi utama Kongres, mengatakan "Seharusnya juga ada laporan harian mengenai investigasi atas masalah ini,".

Kongres juga membuat tuduhan pemerintah menekan Life Insurance Corporation of India (LIC)perusahaan asuransi milik pemerintah, dan sebuah bank sektor publikState Bank of India (SBI), untuk berinvestasi di perusahaan ini, sehingga membahayakan tabungan masyarakat.

Namun, menteri keuangan India Nirmala Sitharaman, mengutip pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dibuat oleh SBI dan LIC, yang mengatakan kepada sebuah saluran berita bahwa paparan kedua perusahaan ini kepada grup Adani "masih dalam batas-batas yang diizinkan" pada hari Jumat.

Menteri keuangan India Nirmala Sitharaman juga mengatakan bahwa pasar keuangan India "diatur dengan baik" dan kepercayaan dari investor tidak akan terpengaruh.

Pada hari Senin, Kongres telah mengumumkan rencana untuk mengadakan protes nasional di luar kantor-kantor perusahaan Grup Adani, beberapa bank nasional dan institusi-institusi publik.

Pemimpin partai KC Venugopal membuat tuduhan kepada pemerintahan yang dipimpin oleh BJP "menggunakan uang rakyat untuk mendukung teman-teman terdekat mereka" ujar nya.

Tuan Adani dipersepsikan sebagai orang yang dekat dengan Perdana Menteri Narendra Modi dan telah lama mengalami tuduhan dari para politisi oposisi bahwa ia telah diuntungkan oleh hubungan politiknya, yang kemudian dibantahnya.